Berita by admint
SC.news – Ketua Umum Forum Guru Independen Indonesia (FGII), Tety Sulastri mengusulkan kepada pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) agar mengubah teknis pembelajaran jarak jauh selama Pandemi Covid-19.
Sebagai seorang guru yang masih aktif mengajar, tentunya ia paham betul dengan kondisi belajar-mengajar saat ini. Mulai dari lingkungan yang tertutup, rumah yang sempit hingga himpitan ekonomi bagi mereka yang kurang beruntung.
“FGII mengusulkan untuk menghentikan sementara pembelajaran yang berbau materi kurikulum serta mengganti materi pembelajaran dengan dialog ringan masalah praktik-praktik selama berada dirumah bersama keluarga,” ujar Tety Sulastri melalui keterangan tertulisnya, Jumat (10/4/2020).
“Selain itu, guru harus berperan serta memperkuat ketahanan keluarga siswa dengan memberi materi dialog seputaran membangun hubungan baik antara orang tua dan anak, materi berupa praktik selama berada dirumah, misalnya dengan memasak, melukis, menulis puisi sesuai dengan hobi anak-anak, serta memotivasi siswa untuk siap tangguh menghadapi Covid-19,” paparnya.
Saat ini, baik guru maupun murid sudah mulai menunjukkan punurunan gairah belajar dan mengajar. Faktor utama penyebabnya adalah kebosanan atau kejenuhan karena sudah hampir sebulan belajar di rumah.
Berbagai strategi guru dengan model aplikasi belajar sudah digunakan, akan tetapi tidak mampu mengatasi kebosanan dan kejenuhan. Guru mulai mengeluh karena respon anak didiknya hanya ketika waktu absen kehadiran dan setelahnya menghilang, tugas-tugas yang diberikan guru mulai ditinggalkan.
“Lebih jauh, banyak sekolah yang tidak menggunakan platform teknologi pendidikan yang telah disediakan pemerintah, malahan banyak guru yang memanfaatkan aplikasi Whatsapp dan Telegram untuk mengintruksikan siswanya mengerjakan tugas terkait dengan materi kurikulum,” tutur Tety Sulastri.
Situs Google Classroom juga dijadikan media untuk melakukan pembelajaran jarak jauh yang digunakan guru di sekolah, dan tidak ketinggalan aplikasi Zoom yang dewasa ini dikabarkan berbahaya karena sistem keamanannya rentan dibobol.