Berita by Admint.
BIMA, SuaraCendekia, news
Salah seorang penggiat kebudayaan yang juga keponakan kesayangan,
Dr. Hj.Siti Mariam alm. (Pahlawan Pejuang Sejarah Bima) dalam status facebooknya, sangat prihatin dan turut prihatin akhir ini dengan keadaan masyarakat Mbojo terutama setelah ditetapkannya Corona oleh pemerintah pusat, propinsi sebagai wabah global yang sangat ganas, disisi lain perempuan dengan paras ayu ini dengan tegas dan lantangnya bersuara di akun pribadinya, himbauan dosen muda cerdas itu memang realistis adanya jangankan pemerintah , kelompok kelompok kepentingan yang berharap suaranya rakyat untuk duduk di singgasana kekuasaan masih datang dengan tanpa hampa ditengah tengah warga tanpa mau berbuat apa apa, beliau mencontohkam para calon bupati dan wakil bupati bima saat ini yang akan hendak melakukan konstestasi pesta politik dan demokrasi menurutnya wajar para kandidat itu saat ini bicara soal rakyat, bagaimana mengedukasinya dan bagiamana mengetahui apa yang dibutuhkan masyarakat saat ini bukan berfikir apa yang bisa di ambil di masyarakat, tuturnya,
Dalam akunnya pewaris museum sampa raja ini mengeluarkan curhatan
Inilah curhatan beliau selaku pribadi yang menghendaki adanya langkah konkrit secara bersama sama atau bekerja bersama sama dalam ikut keluar dalam pusaran epandemic setan itu.
"Kepada Yang terhormat para bakal calon Bupati dn bakal calon wakil Bupati Bima..serta Yang terhormat Bupati Bima...serta Yang terhormat Pengawas Pemilu dn Penyelenggara Pemilu..
Assalamualaikum wr wb...
Mohon maaf yg sebesar2 nya..keadaan dunia umumnya dan Indonesia khususnya Dana Mbojo kita ini yg moment nya betul2 sangat mengganggu aktifitas ibu/bapak dalam bersilahturahmi dgn masy kabupaten Bima..krn virus covid 19 yg sdh tdk terkendali dn penularannya begitu cepat...memang dilema bagi bpk/ibu sekalian...dimna anjuran untk diam di rmh jaga jarak sangat bertentangan dgn program2 bpk/ibu bacalon sekalian...tp itu harus di jalankn..demi keselamatan masyarakat Bima baik itu kota maupun kabupaten...masker susah dan mahal dn langka.begitu jg cairan pencuci tangan dn pembersih tangan..peralatan medis dn tenaga medis terbatas, pengetahuan masy msh kurang tentang virus itu tentang ganasnya..dampaknya...mereka msh miskin pengetahuan tentang itu...
sedangkn bpk/ibu disatu sisi harus bersentuhan dgn masy...apa yg bpk/ibu lakukan skrg sungguh bertentangan dgn anjuran pemerintah pusat dn daerah untk menjaga jarak, menghindari kerumunan yg melibatkn org bnyk..kota sdh lebih agresif dalam kasus ini dgn aktif menutup dn menghentikn kegiatan dn program2 nya..demi keamanan dn memutus matarantai penyebaran virus ganas tersebut..
Harus ada kerjasama yg baik antara kota dn kabupaten..percuma kalau kota agresif dn siaga sedangkn kabupaten santai..sedangkn tdk ada sekat pemisah di masy antara keduanya...
Bpk/ibu tentunya memiliki tim ahli yg pandai, cakap dibidang sosial politik..buatlah program atau apalah itu untk meminimalizir kontak dgn masy dn mengumpulkn masy yg bnyk..perlu di ingat TKI TKW bnyk yg pulang ke bima dan sebagian besar berasal dari tempt terpapar dn berasal dari kabupaten bima...
Lakukan silahturahmi yang aman buat bpk/ibu bacalon sekalian dan masy dn simpatisannya dgn memutus matarantai penyebaran...
Jadikn jakarta sbg pelajaran...
Save warga Mbojo...πππ
Save umat manusiaππππ
Semoga bisa di fahami dan menjadikn maklum...
Hormat saya,
Dewi Ratna Muchlisa Mandyara
Demikian curahan hati beliau dengan maksud baik untuk kita semua warga masyarakat Kabupaten maupun Kota Bima dalam ikut menciptakan daerah yang toyyibatun warobbun gofuur.
[SC.News]