Cari Blog Ini

Senin, 23 Maret 2020

Pemdes Rade, Sterilkan Lingkungan dari Amukan Corona Viruses Disease (COVID-19)

Kabupaten Bima, Suara Cendekia.- Pemerintah Desa Rade Kecamatan Madapangga, bakda Dzuhur tadi bersama Ketua BPD dan lainnya menggelar kegiatan penyemprotan viruses disease corona atau yang populer dengan nama COVID-19, Pemdes Rade memulai langkah itu mulai hari ini, 24/3.

Kepala Desa Rade, Atfah H. M. Tahir Fattah memimpin langsung kegiatan penyemprotan ini ditemani Sekdes Amir Riskan serta staf maupun anggota dan ketua BPD Desa Rade.

" Kita tidak mau terpapar oleh virus yang sangat mematikan ini, dan mulai dari rumah ibadah seperti masjid, musholla, langgar hingga rumah rumah warga kita akan semprot semua tak terkecuali, ungkap Kades pekerja yang penuh energik ini pada SC News.

Pantauan Suara Cendekia, di Desa Rade Kecamatan Madapangga begitu ramai dengan warga yang membantu kegiatan ini secara swadaya dan alhamdulillah mendapat atensi juga dari PKM Madapangga dalam kegiatan penyemprotan disinfektan tersebut.

Beberapa orang perwakilan dari Puskesmas Madapangga tampak standby bersama Pemdes beserta warga masyarakat yang ada dan alhamduulillah gebrakan ini sangat positif dan mampu menstimulus swadaya berbagai pihak, tentunya.
Harapan warga masyarakat Rade kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bima untuk bisa menambah amunisi disinfektan ataupun fogging buat perkampungan yang belum tersentuh oleh penyemprotan hari ini, sebab COVID-19, ini wabah serius yang telah memakan korban yang terlampau banyak di berbagai negara di dunia, jadi patut kita waspadai sebelum positif COVID menjangkiti kita semua.


(SC.News)

Antisipasi Covid-19, Tim Terpadu Gegana Gandeng SMPN 14 Kobi Lakukan Pencegahan dan Diskusi


Kota Bima, Suara Cendekia,-
Pandemi Corona benar benar mengglobal dan mengundang kekhawatiran berbagai fihak tidak hanya di Kota bahkan Desa dan perkampungan pun sudah mulai prihatin dengan wabah menular mematikan ini, semua pihak ikut bergerak termasuk di dunia pendidikan pun SMP Negeri 14 Kota Bima pagi tadi, Selasa 24/3 melakukan hal yang sama yaitu penyemprotan disinfektan.

Berkat kerjasama dengan Tim Siaga Covid-19 Gegana Brimob, SMP Negeri 14  Kota Bima alhamdulillah ikut nimbrung melakukan aksi kemanusiaan melakukan upaya preventif menangkal berkembangbiaknya virus corona yang mematikan.

"Hari ini alhamdulillah kami mendapatkan penyuluhan dan penyemprotan disinfektan untuk mencegah positifnya gejala corona, kata Syarif Aya La Abid.

Kepala SMP Negeri 14 Kota Bima bersama Dewan Guru dan Komite Sekolah menyatakan salut dan apresiasi terhadap Tim SiagaCOVID-19 Gegana Brimob yang telah mengedukasi warga sekolah hingga sekitar lalu ditindak lanjuti dengan penyemprotan menggunakan cairan anti virus maupun disinfektan lainnya tidak hanya corona juga malaria, kata kasek.

Inilah sinergitas yang diharapkan oleh masyarakat terhadap pemerintah, ada saling kerjasama yang menguntungkan dan memproteksi warga, tidak harus mengeluarkan dana besar dan biaya mahal sebenarnya untuk melakukan gebrakan mulia ini melainkan nawaitu ikhlas beramal untuk ummat manusia. (SC.News)  

Tangkal COVID-19, Pemdes Bolo Madapangga Semprotkan Dinsinfektan Secara Mandiri


Bolo- Madapangga, Suara Cendekia.-

Sebagai langkah antisipasi penyebaran virus Corona (COVID-19), Pemerintah Desa Bolo Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima melakukan penyemprotan disinfektan massal di seluruh lingkungan Desa, selasa, 24/03/2020.

Kepala Desa Bolo, Drs Muhtar, H. Idris menjelaskan, kegiatan ini merupakan upaya untuk mencegah wabah virus corona yang semakin hari membuat masyarakat gelisah.

“Penyemprotan disinfektan ini merupakan langkah preventif sebelum penyebaran virus corona positif, juga sebagai bentuk proteksi kepada warga yang khawatir terhadap penyebaran virus corona sehingga menciptakan lingkungan yang sehat dan kondusif,” ujar kades.

Lanjut kades, Penyemprotan dilakukan sejak pukul 09.15 Wita. Penyemprotan ini merupakan hasil swadaya dari Pemerintah Desa dan seluruh warga Desa Bolo berupa alat peyemprotan dan kelengkapan lainya. Diantara yang disemprot disinfektan adalah Masjid, rumah warga, terminal Desa Bolo Gang-gang yang ada dilingkungan Desa Bolo. 

“Selain penyemprotan, dilakukan juga sosialisasi pencegahan corona, yaitu pentingnya pola hidup sehat, menjaga kebersihan diri, cuci tangan, social distance, menghindari perkumpulan, melarang warga membuat keramaian keramaian dan mengikuti himbauan pemerintah”. pungkasnya.


(Suara Cendekia).

Antisipasi Covid-19, Pemdes Leu Semprot Semprot Rumah Warga Hingga Kedalam Kamar dan Dapur


Kabupaten Bima, Suara Cendekia.- Meski masih negatif penyebaran Covid-19, Pemerintah Desa Leu Kecamatan Bolo melakukan penyemprotan di lingkungan dan rumah - rumah warga desa setempat, Senin (23/3).


Sekertaris Desa Leu Syam Ilyas mengatakan penyemprotan itu melibatkan 10 orang personil. Selain dari Pemdes  dan BPD setempat, pihaknya juga dibantu oleh Puskesmas Bolo, Babinsa dan Bhabinkamtibmas setempat.

" Ini adalah bagian dari upaya kami menangkal sedari awal sebelum positif terpapar COVID19," ujarnya.

Kata beliau, kegiatan ini akan dilaksanakan selama 2 hari. Mulai hari ini hingga besok, Selasa (24/3) dengan personil yang akan bertambah.

" Hari ini baru separuh. Kami akan selesaikan besok, " katanya.

Ia membeberkan, penyemprotan tidak saja dilakukan di lingkungan atau rumah saja. Tapi lebih dari itu pihaknya bahkan menyemprot di dalam kamar dan tempat tidur hingga dapur para warga.

Kegiatan itu sambungnya, menggunakan anggaran tidak terduga dana desa tahap pertama tahun 2020.

Ia menghimbau kepada seluruh warga desa setempat agar senantiasa menjaga kebersihan lingkungan, membiasakan pola hidup sehat. Ikuti arahan dan himbauan pemerintah, serta sering-sering mencuci tangan dengan sabun.

"Ayo sama-sama kita lawan Corona Viruses Diseased -COVID19 ini," ajaknya.


(SuaraCendekia)

Ketua DPD FGII Minta Semua Pihak Terutama PEMKOT/PEMDA Segera Ambil Tindakan Nyata, Konkrit dan Terstruktur Atasi COVID-19, Jangan Banyak Bicara.

Berita by admint

Bima, Suara Cendekia.
Penanganan Corona Viruses Disease (COVID-19) khususnya diberbagai daerah belum terpadu dan terpantau masih saling berjalan sendiri sendiri tidak ada solusi melainkan hanya saling mengeluarkan surat himbauan dan edaran di ruang publik. Masih dalam tataran retorika semua belum sungguh sungguh dan terkesan hanya menampakkan pintar bicara saja bukan kerja nyata aksi nyata dan sangat kurang itu.

" Di Kota Bima misalnya masa darurat Covid diperpanjang hingga 91 hari dari sekarang saya dapat info. Terus kalau sampai 5 (lima) haripun rakyatnya bisa dapat apa, coba? Kemudian Kabupaten Bima baru tadi dia Rakor itu pun masih wacana, apakah ini bukan das sein das sollen? Ungkap Alumni Kebijakan Publik UWP Jatim itu pada SC News.

Selain itu, katanya nukman, kita belum melihat sejauh ini para elit kita mengambil tindakan nyata di lapangan dengan menyemprotkan disinfektan mumpung masih negatif, membagi masker, membagi hand sanitizer, melakukan fogging, hingga membuat posko darurat corona justru yang saya lihat ini saling pandai dan pintar berdebat, saling pintar bicara dan saling melempar opini ke publik , saling populis di media dan saling carimuka di media massa baik cetak maupun elektronik. Coba bangun atau bikin posko yang menghimpun soal corona hingga tingkat lurah dan jadikan kantor lurah itu sebagaj posko kalau gak mau ribet.

Nukman menambahkan saya lihat ini sifatnya perintah semua, kontribusi langsung yang bisa memberikan keringanan pada warga ditengah krisis itu yangg ditunggu. Surat-surat itu memang pekerjaan gampang. Siapa juga bisa. Perintahkan dinas terkait untuk sediakan tlp on call corona,  sediakan tempat alternatif pelayanan kesehatan warga untuk.pemeriksaan gratis, bagi keluarga yang sakit beri subsidi bantuan langsung tunai. Ini hemat saya kerja.. kalo suruh ini suruh itu..ya... biasa sj itu! Selain itu alihkan anggaran khusus penanganan ini segera kerja keras dan cerdas bangun sinergitas multi pihak bukan hanya rapat baru rapat dan edaran edaran doank, ini kita tengah menghadapi bukan mendeteksi, harus ada langkah langkah konkrit dong bukan malah bicara terus, dinas kesehatan kenapa diam, bagian keuangan daerah kenapa membisu, bantu rakyat keluar dari himpitan wabah corona.

Pemerintah harus bangun kerjasama dengan multi fihak atasi corona kalau daerah punya uang, maka fihak lain tenaganya, daerah gelontorkan dana buat itu bukan malah melarang saja atau membuat surat himbauan namun nihil tindakan itu sama saja dengan membunuh rakyat secara tidak langsung, kalau rakyat sudah dilarang keluar maka resikonya akan ada terhadap keluarganya mau kasi makan apa keluarganya makanya disitu juga harus dipikirkan oleh pemda dan pemerintah, makanya fikirkan nasibnya dan siasatilah keadaan secara seksama bijak dan dewasa. Harusnya Gubernur NTB belajar dari Pemprop DKI bagaimana bang Anis Baswedan mengatasi corona yang positif, ini kita masih negative konsentrasinya sudah saling kocar kacir, gagal fokus dan saling pintar bicara malah lamban bersikap justru yang ada sekarang blunder. Kenapa blunder ? Masih negative tapi tidak ada upaya sungguh sungguh pihak terkait seperti PKM setempat dibawah instruksi Dinkes melakukan tindakan ini itu bahkan APD ,  Masker dll yang penting untuk dokter dan perawat di Puskesmas seluruh wilayah nggak ada stocknya, terus kalau nanti statusnya udah posituf mau atasi dengan apa, ayo.

Nukman juga meminta semua pihak untuk kasihan pada rakyat saat ini dengan tidak lagi membahas politik dan kepentingan ditengah situasi dan kondisi negara bangsa dan daerah yang lagi dilanda wabah dan ujian Allah SWT, mari kita fokus atasi penyalit yang mematikan ini demgan sungguh sungguh, Siapkan segala hal untuk atasi corona termasuk bantuan langsung tunaj bagi rakyat yang tidak bisa keluar mencari nafkah dan itu disisipkan dari anggaran yang ada jika tidak begitu sangat sulit apalagi negara kita dalam keadaan begini, lemboade pemkot dan pemda karena birokrasilah rakyat menaruh harapan pungkasnya. [SC.News]

Bupati Bima, Hj.Indah Dhamayanti Putri, S.E., Pantau Proyek GOR Panda dan Minta Kerjakan Tepat Waktu.


BIMA, SCNews - Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri SE, memantau pembangunan Gelanggang Olah Raga (GOR)  tipe B, di Desa Panda, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima, Senin 23 Maret 2020, pagi.

Saat kunjungan, Bupati didampingi Kabid Pendidikan Non Formal Pemuda dan Olah Raga (PNFPO) Dinas Dikbudpora Kabupaten Bima Drs.Chairunnas, M.Pd., dan dilakukan orang nomor satu di Kabupaten Bima itu sebelum menghadiri Paripurna di Gedung Dewan.

Tiba dilokasi, Bupati Umi Dinda memantau dan melihat langsung pengerjaan proyek senilai Rp 14 Miliar tersebut.

Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Bima, 
M Chandra Kusuma Ap, mengatakan, Bupati berharap pembangunan GOR tersebut bisa diselesaikan tepat waktu dan pekerjaannya sesuai bestek serta bisa digunakan secepatnya.

‘’Bupati meminta agar  memprioritaskan ruang kantor dan administrasi agar bisa digunakan secara maksimal, jangan sampai ada ketinggalan harus sesuai RAB,’’kata Bupati, dikutip Kabag Prokopim, Senin.

Kemudian, kata Bupati, dilanjutkan dengan kamar mandi, ruang ganti atlit  serta Perpustkaan.

Hingga kini, Progress Pembangunan GOR sudah mencapai Sembilan puluh persen. Mega proyek itu sendiri telah disetujui oleh Kementerian Pendidikan Pemuda dan Olahraga RI. Direncanakan GOR tersebut akan digunakan sebagai pusat pembinaan beberapa Cabang Olahraga indoor. 

“Pembangunan GOR itu senilai Rp. 14 M. Dibagi 4 (empat) item pekerjaan yaitu, Konsultan Pengawas, Konsultan Perencana, Peralatan Olahraga  dan Pekerjaan Fisik,’’lanjut Chandra.

Sekjen DPD FGII NTB, Moh.Hirwan : Jangan Sampai Gara Gara Corona Semua Agenda Penting Ikut Terbengkalai


Lombok Timur, Suara Cendekia.-
Sekertaris Jenderal Organisasi Profesi DPD FGII NTB, Mochammad Hirwan sangat merisaukan kondisi birokrasi akhir ini di NTB terutama di daerah - daerah, karena dampak dari adanya wabah global maupun dinamika finamika lainnya. Kekhawatiran itu sangat beralasan karena daerah sangat sedikit bahkan nihil kontrol dan pengawasan lembaga lembaga terkait. 

Sekjend DPD FGII NTB, ini juga memberikan sebuah ilustrasi di Pemkab Lotim hingga Kabupaten Bima kondisinya hampir sama dimana Kepala Daerahnya mengeluarkan larangan warga masyarakatnya untuk keluar rumah, mengadakan perkumpulan, dan lain dan sebagainya melalui  surat edaran dan himbauan namun disisi lain pemerintahnya yang melanggar atau bupatinya yang melanggar. " jadi kita bingung dengan situasi ini, disatu sisi corona ini mau dibasmi disisi lain Bupatinya masih tidak taat azas akan himbauan yang dikeluarkannya, sebenarnya daerah kita dominan masih negatif belum positif Corona tetapi hingar bingarnya udah luarbiasa bahkan udah pada keteteran hingga banyak yang tercecer agenda agenda penting itu, padahal masih negatif seperti lotim, loteng, lobar hingga sumbawa, katanya.

Selain itu dirinya sangat mengharapkan sikap konsisten pemerintah terutama kepala kepala daerah di NTB untuk sama sama dengan Bapak Gubernur NTB bersikap tegas dan konsisten jangan plin plan, selain itu hirwan menambahkan agar semua stakeholders memantau kebijakan publik selama pandemi covid ini diberlakukan, jangan sampai ada istilahnya aji mumpung. Ketika ditanya apa maksud aji mumpung itu, Sekjen DPD FGII NTB ini menjelaskan bahwa aji mumpung itu bisa banyak hal misal menggunakan kesempatan dalam kesempitan, dicontohkannya misalnya ada agenda agenda birokrasi yang sangat penting seperti Musrenbangda ditiadakan dengan dalih corona sementara kegiatan Rakor yang melibatkan multipihak untuk penanganan suatu wabah digelar, nah inikan lucu, kenapa agenda musrenbangda di cancel dan ditiadakan sementara rakor, paripurna dan lain lainnya yang nggak perlu bisa terlaksana ditengah merebaknya wabah corona, selain itu banyak hal hal lainnya makanya kita harus mengetatkan pengawasan kebijakan publik jangan sampai birokrasi terus menipu rakyat dengan dalih, alibi dan kamuflase tertentu dibalik bencana, pungkas Sekjen.[SC.News]

PEMKAB BIMA GELAR RAKOR, ANTISIPASI COVID-19

Berita by admint.
Bima – Suara Cendekia,  Mengantisipasi meluasnya wabah penyakit Corona Virus Desease (COVID-19) di seluruh wilayah kecamatan, Pemerintah Kabupaten Bima  yang dipimpin Sekda, Senin (23/3) mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) Pembentukan Gugus Tugas Bencana Non Alam Covid 19 Tingkat Kabupaten Bima di Ruang Rapat Kantor Bupati Bima.
Pada Rakor yang diikuti TNI/Polri, Instansi vertikal, kepala perangkat daerah, para camat dan organisasi profesi terkait tersebut     Sekretaris Daerah Drs. H.M Taufik HAK, M.Si yang memimpin rapat mengemukakan bahwa Berdasarkan hasil pengamatan virus karena telah berdampak pada aspek bidang kehidupan sosial masyarakat.
“Meskipun Bima bukan saat ini masih negatif Virus COVID-19, dengan melihat adanya peningkatan jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang sudah menyebar ke sepuluh kecamatan,  penyebaran wabah penyakit ini tidak boleh dianggap main-main”. Karena itu semua pihak terkait  harus secara sungguh-sungguh  mengatasinya”. Tegas Sekda.
Agar pelaksanaan Gugus Tugas yang dibentuk ini berjalan efektif, maka  koordinasi memegang peranan penting di dalamnya.
Langkah-langkah pengetatan pengawasan pada titik masuk baik Bandar Udara, Terminal, Pelabuhan laut dan penyeberangan oleh unit kerja terkait harus segera dilakukan. Camat Sape, pihak ASDP, Bandar Udara Penyeberangan dan Kadis Perhubungan berkordinasi aktif melakukan pemeriksaan secara ketat penumpang darat, laut dan udara”. Terang Sekda yang didampingi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab Bima Aris Munandar ST., MT.
Rapat tersebut menghasilkan sejumlah point yang mulai dijabarkan tanggal 24 Maret 2020 antara lain kegiatan sosialisasi dan penyuluhan tentang COVID dilaksanakan oleh seluruh Puskesmas.
Penyemprotan disinfektan pada wilayah kecamatan dan yang dititikberatkan pada area publik seperti pasar dan terminal.
Pembentukan Call Center untuk menangani lalulintas informasi dan koordinsi lintas sektoral di tingkat kabupaten, kecamatan dan desa  dibawah koordinasi Dinas Kominfostik dan Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda.(SC.News).