Cari Blog Ini

Senin, 23 Maret 2020

Ketua DPD FGII Minta Semua Pihak Terutama PEMKOT/PEMDA Segera Ambil Tindakan Nyata, Konkrit dan Terstruktur Atasi COVID-19, Jangan Banyak Bicara.

Berita by admint

Bima, Suara Cendekia.
Penanganan Corona Viruses Disease (COVID-19) khususnya diberbagai daerah belum terpadu dan terpantau masih saling berjalan sendiri sendiri tidak ada solusi melainkan hanya saling mengeluarkan surat himbauan dan edaran di ruang publik. Masih dalam tataran retorika semua belum sungguh sungguh dan terkesan hanya menampakkan pintar bicara saja bukan kerja nyata aksi nyata dan sangat kurang itu.

" Di Kota Bima misalnya masa darurat Covid diperpanjang hingga 91 hari dari sekarang saya dapat info. Terus kalau sampai 5 (lima) haripun rakyatnya bisa dapat apa, coba? Kemudian Kabupaten Bima baru tadi dia Rakor itu pun masih wacana, apakah ini bukan das sein das sollen? Ungkap Alumni Kebijakan Publik UWP Jatim itu pada SC News.

Selain itu, katanya nukman, kita belum melihat sejauh ini para elit kita mengambil tindakan nyata di lapangan dengan menyemprotkan disinfektan mumpung masih negatif, membagi masker, membagi hand sanitizer, melakukan fogging, hingga membuat posko darurat corona justru yang saya lihat ini saling pandai dan pintar berdebat, saling pintar bicara dan saling melempar opini ke publik , saling populis di media dan saling carimuka di media massa baik cetak maupun elektronik. Coba bangun atau bikin posko yang menghimpun soal corona hingga tingkat lurah dan jadikan kantor lurah itu sebagaj posko kalau gak mau ribet.

Nukman menambahkan saya lihat ini sifatnya perintah semua, kontribusi langsung yang bisa memberikan keringanan pada warga ditengah krisis itu yangg ditunggu. Surat-surat itu memang pekerjaan gampang. Siapa juga bisa. Perintahkan dinas terkait untuk sediakan tlp on call corona,  sediakan tempat alternatif pelayanan kesehatan warga untuk.pemeriksaan gratis, bagi keluarga yang sakit beri subsidi bantuan langsung tunai. Ini hemat saya kerja.. kalo suruh ini suruh itu..ya... biasa sj itu! Selain itu alihkan anggaran khusus penanganan ini segera kerja keras dan cerdas bangun sinergitas multi pihak bukan hanya rapat baru rapat dan edaran edaran doank, ini kita tengah menghadapi bukan mendeteksi, harus ada langkah langkah konkrit dong bukan malah bicara terus, dinas kesehatan kenapa diam, bagian keuangan daerah kenapa membisu, bantu rakyat keluar dari himpitan wabah corona.

Pemerintah harus bangun kerjasama dengan multi fihak atasi corona kalau daerah punya uang, maka fihak lain tenaganya, daerah gelontorkan dana buat itu bukan malah melarang saja atau membuat surat himbauan namun nihil tindakan itu sama saja dengan membunuh rakyat secara tidak langsung, kalau rakyat sudah dilarang keluar maka resikonya akan ada terhadap keluarganya mau kasi makan apa keluarganya makanya disitu juga harus dipikirkan oleh pemda dan pemerintah, makanya fikirkan nasibnya dan siasatilah keadaan secara seksama bijak dan dewasa. Harusnya Gubernur NTB belajar dari Pemprop DKI bagaimana bang Anis Baswedan mengatasi corona yang positif, ini kita masih negative konsentrasinya sudah saling kocar kacir, gagal fokus dan saling pintar bicara malah lamban bersikap justru yang ada sekarang blunder. Kenapa blunder ? Masih negative tapi tidak ada upaya sungguh sungguh pihak terkait seperti PKM setempat dibawah instruksi Dinkes melakukan tindakan ini itu bahkan APD ,  Masker dll yang penting untuk dokter dan perawat di Puskesmas seluruh wilayah nggak ada stocknya, terus kalau nanti statusnya udah posituf mau atasi dengan apa, ayo.

Nukman juga meminta semua pihak untuk kasihan pada rakyat saat ini dengan tidak lagi membahas politik dan kepentingan ditengah situasi dan kondisi negara bangsa dan daerah yang lagi dilanda wabah dan ujian Allah SWT, mari kita fokus atasi penyalit yang mematikan ini demgan sungguh sungguh, Siapkan segala hal untuk atasi corona termasuk bantuan langsung tunaj bagi rakyat yang tidak bisa keluar mencari nafkah dan itu disisipkan dari anggaran yang ada jika tidak begitu sangat sulit apalagi negara kita dalam keadaan begini, lemboade pemkot dan pemda karena birokrasilah rakyat menaruh harapan pungkasnya. [SC.News]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar