Ikhwan Sirajuddin
Tajuk Politik
Akhirnya spekulasi itu terjawab IDP & Dahlan kembali berpasangan setelah Rekomendasi Golkar keluar, karena selama ini publik masih di bingungkan dengan banyaknya rumors dan spekulasi bahwa mereka tidak dijodohkan lagi dalam satu Paket?
IDP : D Ingin menuntaskan BIMA Ramah pada kepemimpinan Jilid ke -2 terlepas Minus dan Plusnya..IDP merasa nyaman berpasangan dengan D karena selama ini kebanyakan wakil berperan sebagai the second Player, dimana IDP sangat dominan " Ia single fighter" Mengatur semua urusan mulai pemerintahan sd urusan proyek dan politik..
Leadership style IDP sangat mendominasi pemerintahan tampa distribution of power dengan wakil nya menunjukan ada nya otoritersme kekuasaan " dimana Kendali kekuasaan terkonsentrasi dalam satu tangan baik pemerintahan maupun politik karena Ia juga ketua umum Golkar..
Banyak PR yang belum dituntaskan dalam menyelesaikan masalah daerah selama ini..Mulai dari soal pertanian. Infrastruktur, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, investasi, kemiskinan yang membutuhkan sinergytas bupati dan wakil dalam distribution of power..Jika keduanya terpilih kembali...
Kosmos politik lokal dibima masih menginginkan Mereka untuk kembali Memimpin, Karena Rakyat tidak perduli dengan prestasi, Apalagi reputasi tapi terpenting soal " dimana kita mendapat apa" Mengabaikan nilai obyektivitas dan rasionalitas..Apalagi soal tanggungjawab substantif..disisi ini IDP berhasil membangun Ke- diria- nya sebagai Prempuan..dalam budaya masyarakat Bima..
Pada sisi lain Kekuatan Broker IDP dalam oligarki berhasil menciptakan Positif opinion dalam Akar rumput dengan label " trah Fery Z" sebuah modal politik dan sosial yang signifikan dalam membangun Pencitraan..
Kehebatan IDP melakukan re-kondisi dengan membaca yag cermat peta politik yang ada terutama kuatnya sentimen positif dari Almarhum suaminya mempengaruhi Pilihan politik masyarakat..Inilah sebenarnya " Positioning " IDP yang menguntungkan ..sehingga Branding IDP membius kewarasan Publik..
Akhirnya Publik tidak lagi menilai Apa " soal " kapasitas dan kapabilitas Berhasil atau tidak" Disini berlaku Tirany of choice" tidak lagi Authentication sikap masyarakat dalam menilai pemimpinnya ..
Maka seperti pendapat Moniq& Miller (2001) Muncul sikap disonansi berlebihan yang meniadakan rasionalitas dalam menentukan pilihan politik" Kondisi ini membenarkan thesis kita IDP : D besar peluang untuk kembali memimpin Bima..
Bahaya nya adalah jika IDP masih memainkan gaya kepemimpinan Model lama...tampa distribution Of power dengan wakil nya maka tidak mungkin kita berharap banyak " speed ability " dalam manajemen pemerintahan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar